Selasa, 26 Juli 2016

PENYUSUNAN TEKS CERITA FABEL SECARA BERKELOMPOK

PENYUSUNAN TEKS CERITA FABEL

 Dipertemuan sebelumnya, kamu sudah mempelajari pemodelan teks cerita fabel; memahami isi, mengenal struktur teks cerita fabel, dan memahami unsur kebahasaan teks cerita fabel. Kali ini, kamu akan berlatih menyusun teks cerita fabel. Kegiatan ini akan kamu lakukan secara berkelompok dan dilanjutkan dengan menyusun secara mandiri atau individu.
.
Setiap orang pada dasarnya memiliki naluri untuk bercerita. Disadari atau tidak, setiap orang terdorong menceritakan berbagai pengalaman kepada orang lain. Naluri ini sesungguhnya bisa menjadi modal utama untuk menyusun teks cerita fabel. Pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau berita di berbagai media bisa menjadi bahan yang menarik untuk menulis teks cerita fabel.  Namun, kita harus mampu mengolah cerita dengan menggunakan tokoh binatang. Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah struktur isi dan fitur bahasa. Keduanya penting agar kisah menarik yang kamu tulis benar-benar memenuhi syarat sebagai sebuah fabel. Menyusun teks cerita fabel harus sesuai dengan struktur teks cerita fabel, agar urutannya logis.

Langkah menyusun teks cerita fabel:
1. Membaca dan mengamati teks cerita fabel dengan cermat.
2. Membuat tabel struktur teks cerita fabel untuk memudahkan memasukan topik-topik cerita.
3. Temukan topik pada setiap bagian struktur teks cerita fabel, lalu tuliskan ke dalam tabel sesuai struktur. 
4. Mengembangkan cerita dengan menghubungkan topik-topik pada setiap bagian itu dengan menggunakan   kata sambung atau kata hubung yang sudah kamu pelajari. Jika perlu kamu mampu membuat dan menambahkan kalimat lain sehingga teksmu menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. 
5. Ketika menyusun teks cerita, kamu harus menerapkan unsur kebahasaan, seperti ejaan, pilihan kata, tanda baca, dan kalimat.  
6. Setelah kamu berhasil menyusun teks cerita fabel, baca dan cermati lagi teks hasil karyamu itu. Lengkapi kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Bandingkan teks yang telah kamu susun itu dengan teks aslinya. Kemudian, diskusikan karyamu itu dengan gurumu. Mintalah dia membaca dan memeriksanya.                                                                                                                                  
Berikut adalah salah satu contoh teks cerita fabel. Bacalah teks fabel ini, kemudian susun dan ceritakan kembali dengan bahasamu sendiri!

Jiji Jerapah dan Kus Tikus

Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang- binatang itu bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di kampung itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. 

Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan. Sang Jerapah itu bernama Jiji. Dia ingin segera mendapat pekerjaan. Pekerjaan apa saja yang penting tidak merugikan orang lain. 

Masalahnya, Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan padanya. 
Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus.Ketika berdiri didalam bus,ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri. Ia juga terlalu tinggi untuk menjadi sopir truk. Lehernya terlalu panjang di ruang kemudi. Saat ia tekuk, hidungnya menyentuh kemudi truk. 

“Hm,sepertinya,akuhanyacocokuntukmelakukanpekerjaandiluarruangan.Ya,ya, “gumam Jiji pada suatu pagi, sambil matanya menerawang memperhatikan sekitarnya. 

Jiji mendatangi sebuah rumah. Ia menemui seekor tikus. Si tikus itu bernama Kus. Si tikus tengah mengecat rumah itu. Kus berdiri di sebuah tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus kelihatan berat mengecat di situ. 
 “Halo, teman!”Sapa Jiji.
 “Hai,”sahut Kus Tikus. Lalu, dari mulut keluar keluhan,“oh!”
 “Ada apa?”Tanya Jiji.
 “Tanggainiterlalupendek.Akujaditidakbisamencapailangit-langit,”ucapKus.“Ah andai saja aku punya teman kerja yang tinggi sepertimu! Ia pasti dapat membantuku.”
 “Aku bisa membantumu,” Jiji menawarkan diri. “Kau bisa menggunakan aku sebagai tangga.”
 “Sungguh?” 
“Ya,”jawab Jiji yakin.
 “Terima kasih, teman.” 
Dengan gembira KusTikus naik ke leher sang Jerapah. Kemudian, dia memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dia merasa nyaman menempel di leher sang jerapah. Dengan mudah si tikus menjangkau tempat-tempat yang sulit. Si tikus mengecat langit-langit. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, ia memberi ongkos lebih untuk Kus Tikus dan Jiji Jerapah.

 “Hore!”Seru Jiji senang.“Aku mendapat gaji pertamaku” 
“Eh, teman, bagaimana kalau mulai saat ini kita bekerja sama? Daripada aku membeli tangga yang lebih tinggi lebih baik aku menggunakanmu saja sebagai tangga. Bagaimana?”usul Kus.
 “Ya,ya, aku mau,”sahut Jiji gembira. 

Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. Mereka tidak pernah kehabisan pekerjaan. Di kampung-kampung lain pun mereka banyak ditawari pekerjaan. Di mana pun mereka bekerja dengan baik. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak yang menggunakan jasa mereka. Hati mereka senang dan gembira.  
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada kegiatan menyusun teks ceita fabel diharapkan kanu sudah memahami konsep sebuah teks cerita fabel. Sehingga dalam menyusun teks fabel tidak mengalami kesulitan. Sebelum menyusun teks dengan menggunakan kata-kata sendiri temukan terlebih dahulu topik pada setiap bagian struktur teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus”.
Struktur TeksTopik
Orientasi
  1. Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung
  2. Jiji Jerapah ingin mencari pekerjaan.
Komplikasi
  1. Masalahnya Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan padanya.
  2. Jiji cocok melakukan pekerjaan di luar ruangan.
  3. Jiji mendatangi sebuah rumah.
  4. Kus kelihatan berat mengecat rumah itu.
  5. Kus kesulitan mengecat langit-langit rumah.
  6. Kus mengeluh karena ia tidak memiliki teman kerja yang tinggi.
Resolusi
  1. Kus mulai menawarkan kerja sama dengan Jiji untuk membantu Kus yang kesulitan.
  2. Kus naik ke leher Jiji, lalu memegang cat dengan mulutnya untuk mengecat rumah termasuk bagian yang sulit dijangkau.
  3. Pak Beruang, pemilik rumah sangat suka dan memberi upah kepada Jiji dan Kus.
  4. Jiji senang mendapat upah pertamanya.
  5. Jiji dan Kus sepakat untuk selalu bekerja sama.
Koda
  1. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. 
  2. Keduanya kerja dengan kompak dan memuaskan pelanggannya sehingga  membuat mereka senang dan gembira

Gunakan tabel dia tas sebagai pedoman untuk menyusun teks baru dengan isi yang sama. Urutkan strukturnya sesuai dengan struktur teks cerita fabel. Berdasarkan topik-topik di atas cerita "Jiji Jerapah dan Kus Tikus" dapat ditulis kembali seperti berikut.
Struktur TeksKalimat
OrientasiDikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang-binatang itu bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Mereka hidup rukun dan suka tolong-menolong, bahkan mereka saling bekerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan

  
KomplikasiPada suatu hari ada seekor jerapah yang bernama Jiji tengah mencari pekerjaan. Dia ingin mendapat pekerjaan apa saja yang penting tidak merugikan orang lain. Ketika Jiji mendapat tawaran pekerjaan, Jiji merasa pekerjaan yang ditawarkan kepadanya tidak cocok. Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus dan terlalu tinggi untuk menjadi sopir truk. Menurut Jiji, ia hanya cocok untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan saja.

Pada suatu pagi Jiji mendatangi sebuah rumah dan bertemu seekor tikus. Si tikus itu bernama Kus. Si tikus sedang mengecat rumah tersebut dengan menggunakan tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus terlihat kesusahan dalam mengecat.

Jiji menyapa si tikus, Lalu si tikus menyapa balik sang jerapah dan mengeluh. Kus Tikus mengeluhkan tangga yang terlalu pendek sehingga ia tidak bisa mengecat langit-langit rumah itu. Kemudian si tikus berharap memiliki teman kerja yang tinggi seperti sang jerapah untuk membantunnya mengecat bagian-bagian yang tinggi. 
ResolusiTanpa Kus duga, Jiji menawarkan diri mau membantunya dan bersedia menjadi tangga untuknya. Dengan gembira Kus Tikus naik ke leher sang jerapah. kemudian dia memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dengan mudah Kus Tikus mengecat langit-langit rumah itu. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, Pak Beruang memberi ongkos lebih untuk Kus Tikus dan Jiji Jerapah. kemudian Jiji dan Kus bersepakat akan selalu bekerja sama.


KodaAkhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak  yang menggunakan jasa mereka. Mereka  selalu mendapat tawaran pekerjaan bahkan dari kampung lain pun menggunakan jasanya. Hati mereka senang dan gembira.
 

Pemodelan teks cerita fabel

TEKS CERITA FABEL

 Pengertian Cerita Fabel

Secara etimologis fabel berasal dari bahasa latin fabulat. Cerita fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.

Kehidupan binatang dalam teks cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kamu memiliki sifat terpuji.
  

Struktur Teks Cerita Fabel

Struktur adalah sesuatu yang membangun sebuah teks. Struktur teks yang dimiliki teks cerita fabel diantaranya adalah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur teks bisa lihat dibawah ini.

  1. Orientasi, adalah bagian awal dari sebuah cerita fabel. Orientasi berisi pengenalan dari cerita fabel, seperti pengenalan background, pengenalan tokoh, maupun latar tempat dan waktu.
  2. Komplikasi, merupan klimaks dari cerita, berisi puncak permasalahan yang dialami tokoh.
  3. Resolusi, berisi pemecahan masalah yang dialami tokoh.
  4. Koda, merupakan bagian akhir dari cerita. Biasanya berisi pesan dan amanat yang ada pada cerita fabel tersebut.
Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel

 Unsur kebahasaan atau yang biasa disebut juga sebagai kaidah kebahasaan merupakan ciri dari bahasa yang digunakan dalam suatu teks seperti cerita fabel. Adapun unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks cerita fabel sebagai berikut.
1. Kata Kerja
Salah satu kaidah atau unsur kebahasaan dalam sebuah teks cerita fabel adalah adanya kata kerja. Kata kerja dalam cerita fabel dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kata kerja aktif transitif dan kata kerja aktif intransitif. 
  1. Kata Kerja Aktif Transitif, adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat, contoh: Sang semut melihat sebuah kepompong di atas pohon.
 Kata kerja aktif transitif atau kalimat berobjek dapat diubah kebentuk kalimat pasif, contoh:
  Sebuah kepompong dilihat oleh sang semut di atas pohon.

  Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:
  • Pertukaran subjek dengan objek
  • predikat me diubah menjadi predikat di
  • sebelum objek dimasukan kata oleh (boleh ada boleh tidak ada)
  • posisi kata keterangan tetap tidak mengalami perubahan. (kalau ada)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    2. Kata Kerja Aktif Intransitif, adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimat,contoh:                                                                                                                                      Si kepompong hanya bisa menggantung di ranting.
2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang
Pada teks cerita fabel sering sekali adanya penggunaan kata sandang si dan sang. Berikut merupakan penggunaan kata sandang si dan sang yang ada pada teks cerita fabel.
Contoh:
1) Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
2) Sang semut mengejek kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
3) Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. 
4) Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.
5) “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.
Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. Perhatikan contoh penggunaan dalam kalimat-kalimat tersebut. Bedakan dengan contoh berikut ini.
1) “Bagaimana caranya agar si kecil rajin belajar?” tanya ibu.
2) Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil, adalah pembantu di pasar.
Kata kecil pada kalimat 1) ditulis dengan huruf kecil karena bukan merupakan nama. Pada kalimat 2) Kecil ditulis dengan huruf /K/ kapital karena dimaksudkan sebagai panggilan atau nama julukan.
3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu
Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat biasanya digunakan kata depan di dan keterangan waktu biasanya digunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu.

Contoh:
1) Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman.
2) Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur.
3) Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.
4) Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.

4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya
Kata lalu dan kemudian memiliki makna yang sama. Kata itu digunakan sebagai penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata akhirnya biasanya digunakan untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks.

Contoh:
1) Setelah mendengar berita kebakaran itu, Amir pergi ke luar, kemudian berlari, lalu berteriak sambil menangis.
2) Lalu, sang semut memegang erat ranting itu.
3) Kemudian, sang semut berterima-kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya.
4) Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

Contoh Teks Cerita Fabel (Beserta Struktur)

Kupu-Kupu Berhati Mulia
Orientasi
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalanjalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
contoh teks cerita fabel (binatang) beserta strukturnya
Komplikasi
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. 
“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” 
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. 
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong....!
Resolusi
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. 
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” 
Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. 
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.”
Koda
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
                                                                                                                                                                               Sumber Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan.
 


Sabtu, 23 Juli 2016

contoh rpp k13

Belajar tidak mengenal usia selama ada kemauan kapanpun dan di manapaun kita bisa belajar. Seperti hari ini, mengisi hari libur dengan belajar. Yah, ternyata lumayan bikin kepala pusing ha ha ha.. belajar mosting
contoh rpp k13
download disini 

BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA

BERCERITA DENGAN ALAT PERAGA

Bercerita merupakan kegiatan menyampaikan rangkaian cerita kepada orang lain. Untuk dapat bercerita dengan baik dan menarik, kita perlu memahami isi cerita sehingga dapat menghayati cerita. Selain itu, urutan cerita, volume suara, lafal, intonasi, mimik wajah, dan gerakan tubuh perlu juga diperhatikan.

Alat peraga adalah alat bantu. Alat peraga dapat berupa wayang,boneka, orang-orangan, robot, rumah-rumahan, gambar ilustrasi, dan sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat peraga adalah:cerita
1. Pilihlah alat peraga yang sesuai dengan cerita
2. Pilihlah alat peraga yang sederhana
3. pilihlah alat peraga yang menarik, unik, dan mewakili cerita.
4. Gunakan alat peraga seefektif mungkin.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat peraga:
1. cara memegang atau menunjuk
2. Posisi bercerita.

Perhatikan contoh berikut: